Mekora.id – Lapangan Bola BTN PKT, Kelurahan Belimbing, pada Sabtu malam (26/7/2025) dipadati warga. Dua perayaan besar berlangsung sekaligus, yakni HUT ke-7 Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Belimbing dan HUT ke-12 kelompok seni Kuda Lumping Ryo Manggolo Putro. Suasana semakin semarak dengan hadirnya Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, yang mewakili Wali Kota.
Deretan tamu undangan turut hadir, mulai Ketua TP PKK Kota Bontang Nur Kalbi Agus Haris, Lurah Belimbing Dwi Andriyani, Kapolsek Bontang Barat Hadi Esmoyo, perwakilan Kodim 0908/Bontang, para ketua RT, tokoh masyarakat, hingga sponsor kegiatan termasuk Radio Gema Bhayangkara 107,7 FM.
Dalam sambutannya, Agus Haris menyampaikan selamat ulang tahun kepada FKPM yang berdiri sejak 2018 serta apresiasi untuk Ryo Manggolo Putro yang konsisten menjaga eksistensi seni budaya tradisional. Ia juga menyampaikan permohonan maaf Wali Kota Basri Rase yang berhalangan hadir karena agenda lain.
Wawali mengapresiasi filosofi yang diangkat Lurah Belimbing, “urip mung mampir ngombe” (hidup hanya singgah untuk minum). Menurutnya, kalimat sederhana itu menjadi pengingat bahwa hidup singkat dan setiap manusia, termasuk pemimpin, akan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya.
“FKPM ini contoh nyata kebersamaan. Tidak mudah membangun organisasi masyarakat, apalagi harus menghadapi banyak tantangan. Begitu juga dengan Ryo Manggolo Putro yang tetap konsisten melestarikan budaya leluhur,” ujar Agus Haris.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa Pemkot Bontang akan terus mendukung organisasi masyarakat, kelompok seni, dan budaya. Ia pun kembali mengingatkan tentang program Wajib Belajar (Wajar) pukul 19.00–21.00 yang menjadi prioritas pemerintah dalam menyiapkan generasi muda.
Tak hanya soal pendidikan, Wawali juga membawa kabar gembira. Tahun ini, Pemkot mulai mengalokasikan insentif Rp2 juta per bulan untuk ketua RT, serta tambahan insentif bagi sekretaris, bendahara RT, kader posyandu, guru swasta, hingga tokoh agama.
“Semua ini wujud perhatian pemerintah kepada pejuang di lapangan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat,” tegasnya.
Puncak acara ditutup dengan penampilan atraktif Kuda Lumping Ryo Manggolo Putro. Dentuman gamelan berpadu gerakan magis para penari membuat suasana semakin larut dalam semangat kebersamaan. Filosofi “urip mung mampir ngombe” yang diangkat dalam pertunjukan menjadi pesan mendalam bagi penonton: hidup harus dijalani dengan syukur, ringan, dan penuh makna.
“Dengan semangat kolaborasi dan kebersamaan, mari kita bangun Kota Bontang menjadi kota yang maju, berbudaya, dan berdaya saing,” pungkas Wawali.