Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
ADVERTORIALWisata & Travel

Kenalkan Anggrek Langka Trichotosia Andreas di Mamasa, Pj Gubernur Sulbar Ingin Bangun Industri Dunia

×

Kenalkan Anggrek Langka Trichotosia Andreas di Mamasa, Pj Gubernur Sulbar Ingin Bangun Industri Dunia

Sebarkan artikel ini
Anggrek Trichotosia Andreas
Anggrek Trichotosia Andreas dari Hutan Mamasa. (Foto : Andre_sambokaraeng/Instragram)

MAMASA, mekora.id –  Tanaman anggrek di Kabupaten Mamasa, rupanya menyimpan tanaman endemic yang tidak dimiliki negara manapun di dunia. Jenis anggrek langkah dari keluarga Trichotosia tersebut, tumbuh di wilayah bersuhu dingin dengan ketinggian 2000 kaki di atas permukaan laut itu.

Anggrek langka ini, ditemukan oleh Andre, pengelola wisata Sawo Tondok Bakaru di hutan Mamasa. Anggrek yang kemudian di namakan “Trichotosia Andreas”, anggrek ini memiliki keunikan yang tidak di miliki oleh anggrek lain. Trichotosia Andreas memiliki bulu-bulu halus berwarna putih dan hijau sepanjang batangnya.

Tak hanya itu, wilayah yang di kenal dengan nama Kondosapata ini, juga rupanya menyimpan kekayaan ratusan jenis tanaman anggrek lainnya. Tanaman hias dengan nama latin “Orchidaceae” ini jadi komoditi tersembunyi di Hutan-hutan.

Baca juga :  Pemprov Sulbar Bantu Pemkab Mamasa Dengan Paket Internet Starlink Untuk Kurangi Blank Spot

“Anggrek ini sangat langka, mungkin juga satu-satunya trichotosia yang memiliki bulu-bulu di dunia, untuk varietasnya ini telah kami daftarkan ke BKSDA, kata Andre.

Dengan potensi tersembunyi itu, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Bahtiar Baharuddin mengaku, tidak ingin melewatkan hal itu. Dia mengatakan, bakal mendorong pengembangan budidaya tanaman hias anggrek jadi industri skala ekspor di Mamasa.

“Di dorong menjadi komoditi utama Kabupaten Mamasa. Karena potensinya sangat besar, Mamasa akan di dorong sebagai produsen kelas dunia. Cocok iklimnya sebagai daerah pegunungan” ujar Bahtiar, di Rujab Bupati Mamasa setelah bertemu Andrea, Minggu malam (14/7/2024).

Ketertarikan Pj Gubernur Sulbar terhadap potensi di Mamasa juga terlihat pada kunjungan kedua kalinya ini, padahal Pj Bahtiar baru di lantik pada, 12 Mei 2024 lalu.

Baca juga :  Kekurangan Dana, NPCI Sulbar Hanya Kirim Satu Atlet ke Peparnas 2024 Solo

Mantan Pj Gubernur Sulsel dan Kepri tersebut di jadwalkan mengunjungi Mamasa selama dua hari, yakni Minggu – Senin, 14 – 15 Juli 2024. Salah satu agendanya selama di Mamasa, Pj Bahtiar akan Launching Rumah Anggrek Lokal dan Endemik Mamasa.

“Saya dorong KUR (Kredit Usaha Rakyat) dapat membiayai pengembangan budidaya anggrek ini,” kata Bahtiar.

Pengembangan Angrek Mamasa di mulai sejak tahun 2017. Sejumlah pemuda di Desa Tondok Bakaru memulai budidaya tanaman anggrek endemik Mamasa. Hal itu di lakukan guna mendorong perekonomian masyarakat di desa, pembudidayaan tanaman anggrek ini terus berkembang dari tahun ke tahun hingga semakin banyak warga dan pemuda di desa ini yang melakoni pekerjaan sebagai pembudidaya tanaman anggrek.

Baca juga :  WNA Korsel Diduga Todongkan Senpi ke Warga Lokal di Pasangkayu

Mengetahui hal tersebut, pada setiap kesempatan Pj. Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin akan mendorong potensi besar Mamasa tersebut sebagai menjadi daerah Taman Anggrek Dunia.  Bukan apanya kata Bahtiar bahwa  di Mamasa terdapat sekitar 400 jenis anggrek, dengan 200 di antaranya sudah memiliki nama.

“Kami sudah mendorong Bupati Mamasa untuk menjadikan kabupaten ini sebagai produksi anggrek terbesar di dunia,” tutup Bahtiar.