Dia mengaku, meminta SDK untuk menjadi 01 dikarenakan dirinya saat ini telah cukup umur. Sehingga dia menilai tidak akan efektif dan energik menjalankan roda pemerintahan andai kedua terpilih.
“Kami bertemu dan berdiskusi hingga empat, bahkan saya sempat ragu, bahwa pak SDK ini sudah kenal (karakter saya) atau tidak sama saya?. Tapi setelah dia mengatakan partai sudah setuju, berarti dia sudah paham bahwa karakter saya keras dan tidak bisa diatur,” ungkapnya.
Menurut JSM, dalam penjajakan itu sempat menemui sejumlah tantangan. Sejumlah tokoh disebut merayunya untuk tidak maju di Pilgub Sulbar berpasangan dengan SDK. Meski begitu, dia mengaku kekeh dengan prinsipnya meskipun ditawari sejumlah posisi.
“Banyak yang datang bilang lebih baik maju Pilkada Polman. Ada juga yang bilang 02 itu tidak ada perannya. Tetapi saya bilang anda mengerti peran organisasi?. Fungsinya adalah saling bertukar peran, itulah namanya Dwitunggal,” ungkap Salim Mengga.
Dia mengaku, dalam usianya yang kini menginjak 73 tahun itu. Hanya ingin mengabdi dan memberikan hall terbaik untuk Sulawesi Barat. Sehingga dengan komitmen yang bulat dia akan maju bersama Suhardi Duka.
“Saya bilang ke pak SDK bahwa dinda saja yang 01 saya 02, karena 73 tahun usia saya tidak ada lagi ambisi. Tetapi saya sampaikan pada Pak SDK bahwa kita sampaikan bahwa mari kita mengabdi sisa umur kita untuk daerah kita,” tutupnya.
Dengan pengumuman itu, SDK-JSM menjadi pasangan pertama yang resmi mendapatkan dukungan dari partai politik. Sementara sejumlah figur lain belum menentukan calon pasangannya.