Menurut Rusdin, banjir tersebut telah terjadi sejak lima tahun terakhir. Warga menyebut penyebabnya dikarenakan jembatan yang sempit. Hal membuat material yang hanyut menumpuk dan membuat air meluap.
“Kami ini sudah langganan sejak lima tahun terakhir pak, setiap hujan empat jam pasti banjir karena jembatan sempit hingga pohon-pohon yang hanyut membendung sungai,” kata Rusdin.
Rusdin dan warga Rarani Selatan berharap, pemerintah daerah dapat mencari solusi agar mereka terbebas dari banjir.
“Kami sudah sampaikan berulang kali, tapi belum ada solusi yang diberikan. Kami berharap ada penanganan buat kami,” ungkapnya.
Sementara itu, BPBD Mamuju melaporkan banjir tersebut setidaknya berdampak pada 60 Kepala Keluarga (KK). Masing-masing 50 KK di Dusun Rarani Selatan serta 10 KK di Dusun Rarani Induk.
Kepala BPBD Mamuju, Taslim Sukirno, mengatakan selain merendam pemukiman banjir juga sempat membuat jalan trans Sulawesi lumpuh total selama empat jam.
“Dusun yang terdampak banjir yakni Rarani Selatan dan Rarani Induk, tidak ada korban jiwa. Lalu lintas kendaraan di jalan poros trans Sulawesi sempat terhenti mulai pukul 18.00- 22.00 WITA,” kata Taslim.













