Adam ikut mengapresia langkah Pemprov Sulbar yang melibatkan mahasiswa dan pemuda dalam program penurunan angka stunting di Sulawesi Barat.
“Kami mengapresiasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat telah melakukan lompatan kerja yang positif, melibatkan kelompok mahasiswa dalam bergotong royong mencegah stunting di Sulawesi Barat,” jelas Adam.
Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6% pada 2022. Angka ini turun 2,8 poin dari tahun sebelumnya.
Sulawesi Barat berada di peringkat kedua setelah NTT dengan prevalensi balita stunting sebesar 35%. Lalu, Papua Barat dan Nusa Tenggara Barat memiliki prevalensi balita stunting masing-masing sebesar 34,6% dan 32,7%.