“Harusnya jika Pemprov Sulbar siap, maka budaya-budaya lokal juga ikut diperkenalkan. Contohnya saja perahu tradisional Lopi Kulubelang dan Kappal Soppe’ yang sudah jarang ditemui di Mamuju. Ini sangat penting agar tidak punah ditekan jaman,” jelas Adam.
Untuk itu GMNI Mamuju berharap, pemerintah daerah lebih responsif dan tetap merawat budaya sebagai jati diri suatu daerah. Utamanya dalam mengembangkan kebudayaan yang hampir punah itu.
“Harapan kami Pemkab Mamuju dan Pemprov Sbar dapat terketuk pintu hatinya untuk mendengar, melihat, dan merasakan permasalahan ini,” ungkap Adam.
Kejurnas Dayung pelajar 2024 ini dimulai sejak 23 Juni dan dijadwalkan berakhir 27 Juni nanti. Setidaknya ada 20 Provinsi yang ikut dalam kejuaraan itu, dan dihadiri kurang lebih 300 orang atlet dan official.