ADVERTORIAL

Wakil Ketua DPRD Sulbar Hadiri Peringatan Galung Lombok di Polman

Galung Lombok Polman
Prosesi Penghormatan dan penyematan bungan untuk korban Galung Lombok oleh Abdul Rahim.

MAMUJU, mekora.id – Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat (Sulbar), Abdul Rahim menghadiri peringatan peristiwa panyapuang/pembantaian penduduk sipil oleh tentara Belanda pada 1 Februari 1947 di Desa Galung Lombok, Kabupaten Polewali Mandar.

Abdul Rahim dan sejumlah tokoh termasuk Penjabat (Pj) Bupati Polman, Muhammad Ilham Borahima, Bupati Majene, Andi Ahmad Syukri Tammalele, dan Ketua DPRD Kabupaten Polewali Mandar, Jupri Mahmud, mengikuti upcara dengan khikmat, pada Kamis, (01/02/2024.

Abdul Rahim mengatakan, sebagai generasi penerus, wajib untuk memberikan penghormatan dan penghargaan pada para korban.

“Sebagai generasi muda tentunya ini menjadi satu pemantik bagi kita semua bahwa jangan biarkan nyawa syuhada kita ini (orang-orang mandar) dalam mempertahankan kemerdekaan sia-sia begitu saja. Mari kita tanamkan semangat Nasionalisme kepada diri kita semua untuk membangun Negeri ini demi mencapai cita-cita keadilan sosial bagi seluruh Indonesia,” kata Abdul Rahim.

Tragedi Galung Lombok merupakan Sakuens dari beberapa rangkaian peristiwa sebelumnya. Dalam analisis beberapa sejarawan dan pengamat Hak Asasi Manusia (HAM), menyebut tragedi Penyapuang di Galung Lombok termasuk salah satu “messacre” (Pembantaian manusia terkejam dalam sejarah pembunuhan manusia di muka bumi).

Baca juga :  Sukses Terapkan Kesehatan Gratis di Polman, AIM Raih Dukungan di Pilgub Sulbar

Peringatan pembantaian masyarakat yang ada di Galung Lombok yang rutin di laksanakan setiap tahun ini merupakan simbol Nasionalisme Kemandaran, simbol dari kecintaan masyarakat mandar terharap bangsa Indonesia.

Exit mobile version