MAMASA, Mekora.id – Kantor Bupati Mamasa, Sulawesi Barat, kembali menjadi sorotan. Kali ini, muncul keluhan dari seorang subkontraktor yang mengaku belum menerima pelunasan pembayaran atas pekerjaan proyek tahun anggaran 2024.
Geradus, selaku subkontraktor, menyebut dirinya mengerjakan pemasangan sejumlah fasilitas sanitasi di Kantor Bupati Mamasa melalui CV. Wali Putra Selatan, milik seorang kontraktor berinisial S.
Ia menuturkan telah memasang sedikitnya 28 kloset, 12 wastafel, seluruh kran air, urinoir, serta perlengkapan toilet di ruang kerja Bupati.
Namun hingga kini, ia baru menerima sekitar 30 persen dari total nilai pekerjaan tersebut.
“Sudah beberapa kali dijanjikan akan dibayar, tapi belum juga terealisasi. Alasannya, kontraktor utama juga baru menerima sekitar 30 persen pembayaran dari Pemda pada akhir 2024,” ujar Geradus saat ditemui di Mamasa, Jumat (17/10/2025).
Geradus menjelaskan, pada awal kerja sama, kontraktor S meminta bantuannya karena kekurangan modal. Keduanya sepakat bahwa pelunasan akan dilakukan setelah dana proyek dicairkan oleh Pemerintah Daerah (Pemda).
“Terakhir, saya dijanji lagi setelah APBD Perubahan keluar. Katanya, tinggal tunggu DPA diterbitkan,” tambahnya.
Meski demikian, ia mengaku mulai kehilangan harapan. Menurutnya, sejumlah proyek lain yang juga dikerjakan pada tahun anggaran 2024 sudah lebih dulu dibayarkan.