DAERAH

Pemekaran DOB Kota Madya Mamuju Kembali Mencuat, Tokoh dan Praktisi Bertemu

Pertemuan Bahas DOB Kota Mamuju
Tokoh dan praktisi Mamuju bertemu bahas DOB.

MAMUJU, Mekora.id – Sejumlah tokoh dan praktisi berkumpul di rumah jabatan Ketua DPRD Mamuju, Syamsuddin Hatta, Kamis malam (4/9/2025). Pertemuan itu membahas langkah lanjutan perjuangan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kota Madya Mamuju.

Acara yang dimulai pukul 20.30 Wita tersebut dihadiri berbagai tokoh, antara lain H. Almalik Pababari, H. Thamrin Endeng, H. Thamrin Syakur, Hj. St. Suraidah Suhardi, Dandim Mamuju, H. Muh. Yanas, H. Herman Callo, H. Damris, Rahmat Idrus, sejumlah anggota DPRD Mamuju, pejabat Pemkab Mamuju, serta perwakilan media.

Dalam sambutannya, Syamsuddin Hatta menegaskan pentingnya sinergi seluruh elemen dalam mewujudkan cita-cita pemekaran. Ia menyebut forum tersebut sebagai momentum untuk kembali membicarakan peluang sekaligus tantangan menuju pembentukan Kota Mamuju.

“Utang Sejarah”

Senator asal Sulbar, H. Almalik Pababari, menyebut pembentukan Kota Mamuju sebagai “utang sejarah” yang tertunda akibat moratorium pemekaran. Ia mendorong agar dokumen kelengkapan segera dirampungkan dan tim khusus dibentuk untuk membawa aspirasi ke Jakarta.
“Saya akan berkomunikasi dengan Ketua DPD RI. Saya approve dan akan kawal. Nanti saya minta difasilitasi ke DPR RI hingga Kemendagri,” tegas Almalik.

Tokoh senior Sulbar, Thamrin Endeng, yang terlibat langsung dalam perjuangan pembentukan Kabupaten Pasangkayu, Mamuju Tengah, dan Provinsi Sulbar, turut berbagi pengalaman.
“Banyak tantangan, bahkan sering seperti dipelonco. Tapi jangan menyerah, itu bagian dari perjuangan. Dulu dokumen Kota Mamuju sudah lengkap, hanya saja moratorium membuatnya tertunda. Kendala utama biasanya di pendanaan, tapi kalau tokoh dan pengusaha Sulbar bersatu, saya yakin bisa,” ujarnya optimistis.

Exit mobile version