Massa aksi juga kecewa karena Bupati Polewali Mandar tidak menemui massa aksi. “Saat kami berorasi, bupati justru pergi melalui pintu samping menggunakan mobil dinasnya. Ini menunjukkan bahwa dia tidak mau mendengarkan suara rakyat,” kata Ketua GMNI Polman, Bung Baraq.
Setelah audiensi dengan beberapa pejabat terkait, massa semakin kecewa karena Kasatpol PP justru mengeluhkan soal keterbatasan anggaran dalam pemberlakuan Perda. “Seharusnya, sebagai aparat penegak Perda, mereka bekerja sesuai dengan tugas dan tangung jawabnya tanpa alasan anggaran,” tambah Bung Baraq.
Aksi ini mencerminkan kekecewaan mahasiswa terhadap kinerja pemerintah daerah, dan mereka menegaskan akan terus mengawali tuntutan tersebut hingga ada tindakan nyata dari Pemda.