MAMUJU, Mekora.id – Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), ekonomi Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada Triwulan I 2025 tercatat tumbuh sebesar 4,83 persen (yoy). Meski tetap mencatatkan pertumbuhan positif, angka ini mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,65 persen (yoy).
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sulbar, Eka Putra Budi Nugroho, mengatakan pertumbuhan ini tercatat sedikit lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional yang berada di angka 4,87 persen (yoy).
“Angkah ini sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata nasional secara year on year,” kata Eka, di Mamuju, Kamis, (19/6/2025).
Lesunya Sektor Konstruksi Pengaruhi Perlambatan
Dari sisi Lapangan Usaha (LU), sektor konstruksi menjadi penyumbang utama perlambatan ekonomi di Sulbar. Hal ini disebabkan oleh penurunan realisasi belanja modal baik dari APBN maupun APBD, yang merupakan imbas dari kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintah pusat.
Pendorong Pertumbuhan Ekonomi
Meski begitu, sejumlah sektor justru memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Sulbar. Salah satunya dari industri pengolahan, sektor ini tumbuh berkat peningkatan produksi Crude Palm Oil (CPO) dan produk turunannya, seiring peningkatan produksi TBS sawit.
Sementara lainnya, juga ditopang dari sektor administrasi pemerintahan. Meningkat akibat realisasi belanja pegawai, khususnya pembayaran THR menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri pada bulan Maret.
Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan juga mendorong pertumbuhan ekonomi Sulbar. Dimana sektor ini didukung oleh hasil produksi padi, jagung, dan sejumlah komoditas perkebunan seperti kelapa sawit, kakao, kelapa dalam, dan nilam.