MAMUJU, mekora.id – Fenomena El nino atau pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di Provinsi Sulawesi Barat diprediksi berakhir pada Oktober 2023.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Majene, Sulawesi Barat, mencatat, daerah ini memiliki karakteristik tipe hujan monsunal sehingga diprediksi bulan November curah hujan mulai turun.
Tipe curah hujan ini bersifat unimodial (satu puncak musim hujan, Desember-Januari-Februari (DJF) musim hujan, Juni-Juli-Agustus (JJA) musim kemarau).
Monsunal tersebar wilayah Sumatera bagian timur dan selatan, Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, Sulawesi Selatan bagian pantai barat, Sulawesi Tenggara bagian barat dan pulau buton/muna, Sulawesi Utara, Maluku bagian selatan dan Papua bagian pantai utara dan Merauke.
Prakirawan BMKG Majene, Abib menyebut, angin muson asia terlihat telah mengarah ke wilayah Indonesia. Diprediksi intensitas hujan menengah turun di bulan November.
“Masih ada potensi El nino sampai akhir tahun tapi kecil kemungkinan,” kata Prakirawan BMKG Majene, Abib, Selasa (10/10/2023).
Sedangkan suhu panas dirasakan di sejumlah wilayah di Sulawesi Barat. BMKG Majene mencatat, Kabupaten Mamuju dan Polewali Mandar merupakan wilayah dengan suhu terpanas pada kisaran 33 derajat celcius.
Sedangkan Majene cenderung panas pada angka 33 derajat celcius di siang hari.
“Untuk kabupaten lain juga suhu panas diatas normal tetapi dibawah 33 derajat,” jelas Abib,
