Selain itu, tren elektoral Sutinah kini jauh lebih maksimal ketimbang Pilkada 2020.
Berdasarkan hasil survei Logos Politika tingkat popularitas Sutinah mencapai 90 persen dengan tingkat kesukaan 75,32 persen.
“Sebagai Bupati, Sutinah punya ruang gerak lebih luas ke titik konstituen. Ini cukup menjadi jawaban apakah Sutinah layak atau tidak diusung kembali maju di Pilkada Mamuju untuk periode keduanya.” urai Maenunis.
Dengan kondisi sekarang ini, Ia memprediksi Pilkada Mamuju lebih berpotensi kembali digelar head to head dengan sedikit pergeseran koalisi.
“Pilkada 2024 sedikit lebih rumit dibanding 2020 lalu. Sekarang semaksimal mungkin didesain untuk inline dengan Pilgub yang digelar bersamaan Pilbup. Kalau Pilbup mengikuti trend Pilgub Sulbar, maka partai koalisi akan sedikit bergeser dan itu membuat Pilbup Mamuju terbuka diikuti tiga pasangan calon meski potensinya lebih besar untuk head to head.” Pungkasnya.