Internasional

PM Mongolia Mundur Setelah Putranya Pamer Gaya Hidup Mewah

PM Mongolia Mundur
Perdana Menteri (PM) Mongolia, Luvsannamsrai Oyun-Erdene, resmi mengundurkan diri. (Foto : X/OyunerdenePM)

Oyun-Erdene membantah tuduhan korupsi, dan menuduh lawan-lawan politiknya menjalankan kampanye kotor untuk menjatuhkannya. Dalam pidatonya sebelum pemungutan suara, ia menyebutkan adanya “kepentingan tersembunyi” yang mengatur kampanye terorganisasi melawan pemerintahannya.

Korupsi dan Demonstrasi di Mongolia
Dilansir dari Channel News Asia (CNA), Mongolia telah lama menghadapi persoalan korupsi yang mengakar, terutama sejak negara ini menikmati lonjakan pendapatan dari sektor pertambangan batu bara. Banyak warga menilai elite politik telah menikmati keuntungan besar, sementara masyarakat umum tetap termarjinalkan.

Sejak bulan lalu, ratusan warga — mayoritas anak muda — menggelar aksi demonstrasi di alun-alun depan gedung parlemen di Ulaanbaatar. Mereka membawa plakat bertuliskan “Pengunduran diri itu mudah” dan menuntut keadilan atas gaya hidup mewah yang mencolok.

“Kami datang karena kecewa dengan ketidakadilan sosial dan praktik korupsi yang tak kunjung diberantas,” kata salah satu demonstran kepada media lokal.

Meski telah menyatakan mundur, Oyun-Erdene masih akan menjabat sebagai perdana menteri sementara hingga penggantinya resmi ditunjuk dalam waktu maksimal 30 hari.

Belum Ada Harapan Perubahan Besar
Menurut pengamat politik Mongolia, Julian Dierkes dari Universitas Mannheim, Jerman, pengunduran diri ini tidak serta merta menjanjikan perubahan besar dalam kebijakan, termasuk soal korupsi. Ia menyebutkan bahwa peristiwa ini mungkin menandai kembalinya politik faksional di internal partai penguasa, setelah sebelumnya relatif stabil selama beberapa tahun.

Exit mobile version