MAMUJU, Mekora.id – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Bahtiar Baharuddin, menyambut baik keputusan pemerintah pusat dan DPR terkait pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih pada Pilkada Serentak 2024. Sesuai kesepakatan, pelantikan bagi kepala daerah yang tidak memiliki sengketa hasil pemilihan di Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan pada 6 Februari 2025.
Menurut Bahtiar, keputusan Mendagri dan DPR RI itu langkah baik untuk Sulawesi Barat (Sulbar), pasalnya masa transisi pemerintahan di provinsi ke 33 ini sudah tergolong lama yakni 2,5 tahun.
“Kami mendukung penuh keputusan ini agar masa transisi pemerintahan tidak terlalu lama. Sulbar sudah lebih dari 2,5 tahun tanpa gubernur definitif. Masa transisi yang terlalu lama tidak baik untuk demokrasi dan tata kelola pemerintahan,” ujar Bahtiar pada, Kamis (23/1/2025).
Bahtiar menggarisbawahi pentingnya percepatan transisi agar pemerintahan definitif dapat segera memulai akselerasi pembangunan. Pelantikan ini menjadi momen penting untuk memastikan kesinambungan program strategis, terutama dalam mengatasi tantangan daerah seperti ketahanan pangan.
“Kami yakin gubernur dan wakil gubernur terpilih, SDK-JSM, akan melanjutkan prioritas ketahanan pangan sesuai arahan Presiden untuk percepatan swasembada pangan,” jelasnya.
Bahtiar menyebut bahwa pasangan SDK-JSM membawa latar belakang yang mumpuni, terutama SDK yang pernah menjabat sebagai anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi ketahanan pangan nasional. Ia optimistis program prioritas Sulbar untuk menjadi lumbung pangan nasional di sektor pertanian, hortikultura, perikanan, dan peternakan akan berjalan maksimal di bawah kepemimpinan gubernur definitif.
“Kami juga intens berkomunikasi dengan gubernur terpilih. Ke depan, kami berharap APBD Sulbar lebih diarahkan untuk mendukung sektor pangan agar potensi sumber daya alam Sulbar dimanfaatkan optimal,” tegas Bahtiar.
Pada Pilkada 2024, Suhardi Duka dan Salim S Mengga menjadi gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) terpilih. Pasangan nomor urut itu berhasil memenangi 5 Kabupaten dengan total raihan 337.512 suara, atau unggul 46, 18 persen dari empat kandidat yang bertarung.
