Kata Zudan, sekitar 90 persen anggaran yang dikelola pemerintah daerah berasal dari transfer pusat, sementara hanya 10 persen yang diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sulbar. Hal ini mengindikasikan bahwa kemandirian fiskal daerah ini masih sangat minim.
“Ini salah satu hambatan bagi pertumbuhan investasi. Dalam tiga tahun terakhir, kita tidak menyaksikan perkembangan sektor industri menengah maupun industri besar. Yang ada hanyalah sektor perkebunan. Hal ini mengindikasikan bahwa belum ada arus masuk investasi ke Sulbar,” kata Zudan Arif Fakrulloh di Denpasar. Rabu, (27/09/2023).
Karena itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar bersama-sama dengan pemerintah kabupaten menargetkan dari 165 resiko bencana dapat turun hingga angka 30.
“Indek Risiko Bencana kita bisa benahi bersama sama dari 165, poin harus turun sampai 30. Kita harus komitmen demi meningkatkan penghasilan masyarakat kita,” pungkasnya.