ADVERTORIAL

Penurunan Bendera HUT ke-80 RI di Bontang Berlangsung Khidmat, Wali Kota Kenakan Baju Bodo

Mekora.id – Upacara penurunan Bendera Merah Putih dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Bontang berlangsung khidmat dan penuh penghormatan. Sore itu, Stadion Bessai Berinta menjadi saksi momen bersejarah ketika Sang Merah Putih diturunkan dengan iringan lantunan lagu nasional.

Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, bertindak sebagai inspektur upacara. Tampil anggun dalam balutan Baju Bodo khas Sulawesi Selatan, Neni menyebut busana adat yang dikenakannya sebagai simbol penghormatan terhadap keberagaman.

“Ini wujud kebanggaan atas keberagaman suku di Indonesia. Karena kita berada di Kalimantan Timur, saya mengenakan busana adat Dayak,” ucapnya.

Hadir pula Wakil Wali Kota Agus Haris, jajaran Forkopimda, Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam bersama anggota Heri Keswanto, para asisten, staf ahli, kepala OPD, camat, lurah, serta undangan lainnya.

Sebelum prosesi penurunan bendera, para pelajar SMP Negeri 1 Bontang membawakan aubade lagu-lagu kebangsaan seperti Syukur, Indonesia Pusaka, dan Berkibarlah Bendera Negeriku. Suara mereka yang penuh semangat menambah nuansa nasionalisme di stadion.

Pasukan penurunan bendera tampil disiplin di bawah arahan Perwira Upacara AKP Reinhard NH Lumban Toruan dan Komandan Upacara AKP Tatuler. Bertugas sebagai Danki Letda Arh Tedy Aswinardi Kadir S.Tr (Han) dari Yonarhanud 7/ABC. Sementara itu, pembawa baki diamanahkan kepada Nadine Ramadhani Cahya (SMAN 1 Bontang) dan Nabila Saputri (SMKN 1 Bontang).

Pengibaran bendera juga melibatkan sejumlah pelajar terbaik: Nabil Rindra Ramadhan (SMA YPK) sebagai Danpok, Saefulloh Effendi (SMAN 1 Bontang) sebagai pembentang, serta Willy Alfa Anugrah (SMKN 2 Bontang) sebagai pengerek bendera.

Barisan peserta upacara terdiri dari unsur TNI-Polri, Satpol-PP, BPBD, Korpri, hingga pelajar tingkat SLTA.

Setelah bendera berhasil diturunkan, prosesi dilanjutkan dengan penyerahan di halaman Rumah Jabatan Wali Kota Bontang. Seremoni ini menjadi simbol penghormatan atas jasa para pahlawan dan tanda cinta tanah air.

“Penurunan itu lebih mudah dibandingkan pengibaran. Tetapi paskibra wajib tampil maksimal,” pungkas Neni.

Exit mobile version