InternasionalNEWS

Pemerintah Minta WNI Tinggalkan Israel dan Palestina

Gaza
Para penyelamat Palestina bekerja di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara pada 9 Oktober 2023, setelah serangan Israel. (Foto : Mahmoud Issa/Reuters)

Sepanjang hari Senin, Israel telah menyerang lebih dari 1.000 target di Gaza.  Tank-tank dan pesawat nirawak menjaga celah-celah pagar perbatasan untuk mencegah penyusupan lebih lanjut.

Hamas Ancam Bunuh Sandera

Sementara itu, pihak Hamas masih terus menembakkan rentetan roket, memicu sirene serangan udara di Yerusalem dan Tel Aviv.

Brigade Al Qassam, sayap bersenjata kelompok militan Hamas, telah memperingatkan bahwa mereka akan membunuh seorang sandera Israel setiap kali militer Israel mengebom sasaran sipil di Jalur Gaza tanpa memberi peringatan lebih dulu.

Sebuah pesan audio yang dirilis pada Senin (9/10) malam, juru bicara Brigade Al Qassam, Abu Obeida, mengatakan ancaman itu merupakan tanggapan terhadap serangan udara intens yang diarahkan Israel ke daerah-daerah sipil.

Baca juga :  30 Anggota DPRD Mamuju 2024-2029 Dilantik, Berikut Daftarnya

“Kami menyatakan bahwa untuk setiap tindakan (yang) menarget orang-orang kami di rumah mereka, tanpa peringatan sebelumnya, akan dibalas dengan eksekusi terhadap sandera sipil yang kami tahan. Kami dipaksa untuk menyiarkannya dengan audio dan video. Dengan keputusan ini, kami meminta Israel untuk bertanggung jawab. Bola ada di tangan Israel sekarang,” ujar Abu Obeida.

Belum ada tanggapan dari pihak Israel terhadap ancaman itu. (em/rs)

Source : VOA Indonesia

Exit mobile version