Oleh Munandar Wijaya, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat
Tanaman nilam (Pogostemon cablin) adalah salah satu komoditas unggulan dalam industri minyak atsiri. Minyak nilam memiliki nilai ekonomi tinggi karena digunakan dalam industri parfum, kosmetik, dan obat-obatan.
Mamuju, Sulawesi Barat, memiliki potensi besar dalam pengembangan tanaman nilam karena kondisi iklim dan tanahnya yang mendukung. Ramai masyarakat beralih jadi petani nilam. Bahkan ekspansi perkebunan nilam secara masif sudah sangat sulit dibendung.
Nilam menjadi alternatif sumber pendapatan bagi petani karena harga jual minyaknya yang relatif stabil dan menjanjikan di pasar internasional. Bahkan beberapa petani nilam dimamuju dijuluki sebagau petani bermobil.
Namun, pertumbuhan pesat perkebunan nilam ini tidak selalu berjalan tanpa konsekuensi. Beberapa petani mulai membuka lahan secara besar-besaran yang sering kali dilakukan dengan metode tebang-bakar atau penggundulan hutan yang suatu saat dapat menimbulkan ancaman serius bagi lingkungan dan keseimbangan ekosistem setempat.