Example 325x300
OPINI

Nilam dan Ancaman Lingkungan di Mamuju, Sulawesi Barat

Munandar Wijaya, Nilam di Mamuju
Munandar Wijaya, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat. (Dok. Istimewa)

Mayoritas petani dan pengrajin minyak nilam di Mamuju menggunakan sistem penyulingan tradisional bahan bakar kayu. Praktik ini sudah cukup lama berlangsung tanpa perhatian serius dari pemerintah setempat.

Kayu bakar dianggap lebih ekonomis dibandingkan bahan bakar alternatif seperti gas dan listrik. Tak jarang sepanjang jalan-jalan pedesaan petani nilam kita temui tersusun rapi kayu bakar untuk dijual ke penyulingan.

Entah, hal ini terjadi karena keterbatasan pengetahuan terkait efek samping nilam, atau karena desakan kebutuhan. Petani seperti tak punya pilihan, disisi lain ingin menjaga lingkungan, tapi kebutuhan perut tampak tak bisa ditunda.

Selain intervensi dan keterlibatan dari pemerintah, diharapkan kesadaran kolektif dari masyarakat untuk lebih bijak khususnya dalam bertani nilam, solusi jangka pendek yang dapat dilakukan diantaranya menggunakan bahan kayu kering tanpa merusak hutan, kemudian penanaman nilam di lokasi kebun tanah datar atau perbukitan yang jauh dari resiko longsor pemukiman.

Semoga segera ada solusi kongkret dan perhatian dari pihak terkait terutama Pemerintah Daerah guna menunjang aktivitas pertanian nilam masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan demi keberlangsungan hidup anak cucu kedepan.

Exit mobile version