MAMUJU, mekora.id – Pemerintah akhirnya resmi menambah alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun 2024 dari 4,7 juta ton menjadi 9,7 juta ton per tahun, dengan nilai Rp 54 Triliun.
Hal tersebut disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, saat mengunjungi Mamuju, Sulawesi Barat, pada Kamis (28/03/2024). Dia mengatakan, nilai tersebut naik sebanyak Rp 28 triliun dari tahun sebelumnya.
“Hari ini kami sudah tandatangan surat penambahan volume pupuk dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton dengan nilainya itu Rp 28 triliun,” kata Andi Amran, di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (28/03/2024).
Dengan penambahan volume pupuk bersubsidi itu, Amran menyebut, ketersediaan pupuk untuk petani menjadi prioritas pemerintah. Selain itu, dia juga mengatakan, hal itu akan mendorong harga pupuk lebih terjangkau di pasaran.
“Jadi petani tidak perlu khawatir lagi, kurang lebih 4 tahun penantiannya hari melalui putusan Rakornas kita sepakati bukan lagi mengacu pada harga pupuk, tapi mengacu pada kebutuhan petani,” ungkapnya.