Mamuju, Mekora.id – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, mengapresiasi Dinas Ketahanan Pangan Sulbar atas konsistensi dalam menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM). Program ini dinilai membantu masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau menjelang bulan Ramadan.
Bahtiar menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga pangan. Ia mengajak pemerintah kabupaten di enam wilayah Sulawesi Barat untuk menyiapkan pasokan komoditas dengan harga yang terjangkau guna mengantisipasi lonjakan harga menjelang bulan suci.
“Komoditas yang menjadi faktor inflasi seperti cabai, bawang merah, dan ayam ras perlu kita produksi lebih banyak di masing-masing daerah,” ujar Bahtiar saat meninjau pelaksanaan GPM di depan Kantor Gubernur Sulbar, Jumat (14/2/2025).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar, Waris Bestari, menjelaskan bahwa GPM dilaksanakan tiga kali dalam sebulan sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi dan mempermudah akses masyarakat terhadap bahan pangan dengan harga terjangkau.
Menurutnya, tujuan utama GPM bukan untuk menurunkan harga secara drastis, melainkan menjaga stabilitas harga agar tidak terjadi lonjakan maupun penurunan yang berlebihan.
“Ketika inflasi rendah, kita normalkan kembali harga pangan. Ini adalah langkah stabilisasi, bukan sekadar menurunkan harga. Jadi, jika harga naik, kita segera bergerak dengan GPM,” jelas Waris.
Sebagai tindak lanjut arahan Pj Gubernur, pada tahun 2025 pelaksanaan GPM akan diperluas ke enam kabupaten di Sulawesi Barat. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat dalam menghadapi kenaikan harga pangan menjelang Ramadan.
Dengan adanya program ini, pemerintah berupaya memastikan kebutuhan pokok tetap terjangkau dan stabil bagi masyarakat Sulbar di tengah dinamika ekonomi yang terus berkembang.