Nasional

GMNI Keluarkan 5 Tuntutan Pasca Jakarta Berdarah, Desak DPR dan Polri Bertanggung Jawab

DPP GMNI
Ketua Umum, Risyad Fahlefi, dan Sekretaris Jenderal DPP GMNI 2025-2028. (Foto : Istimewa)

“Eskalasi masalah sosial politik ini bukan hanya menciptakan ketegangan di ruang publik, tetapi juga mengikis kepercayaan rakyat terhadap institusi-institusi yang ada,” tegas mantan Presiden BEM Universitas Airlangga itu.

GMNI, lanjut Risyad, telah melakukan konsolidasi nasional dengan seluruh DPD dan DPC untuk mengawal isu-isu tersebut. Ia menegaskan GMNI akan tetap berada di garis depan bersama rakyat.

“Kami menegaskan, GMNI akan selalu bersama rakyat,” ujarnya.

Berikut lima tuntutan GMNI :

  1. Mendesak MKD DPR memecat Ahmad Sahroni, Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Nasdem, karena pernyataan provokatif yang dinilai memicu kerusuhan.
  2. Meminta DPR lebih mengutamakan aspirasi rakyat dan membuka ruang dialog, terutama terkait wacana kenaikan tunjangan fantastis anggota DPR.
  3. Menuntut pertanggungjawaban Polri atas meninggalnya Affan Kurniawan serta memecat oknum yang terlibat.
  4. Mendorong reformasi internal Polri agar kembali pada fungsi utama sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.
  5. Meminta Polri memastikan aparat di daerah tidak lagi melakukan tindakan represif terhadap aksi rakyat.
Exit mobile version