Nasional

Ditutup, Kejurnas Catur ke-50 Mamuju Lahirkan 19 Master Nasional Baru

Kejurnas Catur Mamuju
Kejurnas Catur ke-50 di Mamuju, Sulawesi Barat ditutup. (Foto : Sugiarto/Mekora.id)

MAMUJU, Mekora.id — Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur ke-50 yang digelar di Mamuju, Sulawesi Barat, resmi ditutup pada Rabu (12/11/2025). Ajang bergengsi ini tak hanya menorehkan catatan prestasi baru, tetapi juga melahirkan 19 Master Nasional (MN) dari berbagai provinsi di Indonesia.

Ketua Pengprov Percasi Sulawesi Barat (Sulbar), Muhammad Jayadi, menyebutkan meski Sulbar belum berhasil meraih medali, penyelenggaraan Kejurnas kali ini menjadi tonggak sejarah penting bagi dunia catur di provinsi ke-34 tersebut.

“Kita memastikan Kejurnas Catur ke-50 di Sulbar berjalan lancar dan penuh sportivitas. Melalui olahraga ini kita belajar berjuang dan membuat daerah bangga. Ini momentum kami untuk tumbuh sejajar dengan wilayah lain,” ujarnya.

Jayadi juga menyampaikan rasa bangga karena Sulbar mampu menjadi tuan rumah Kejurnas di tengah keterbatasan fiskal daerah.

“Kami sangat bangga bisa melaksanakan kegiatan nasional sekelas Kejurnas, bahkan dengan PAD dan APBD yang terbatas. Terima kasih kepada seluruh peserta dan pihak yang telah bekerja sama,” tambahnya.

Sementara itu, Wasit Ketua Kejurnas, Agus Subandrijo, mengungkapkan hasil akhir dari kejuaraan ini melahirkan 19 Master Nasional baru, 12 Master Percasi, 1 Master Nasional Wanita, serta 7 Master Percasi Wanita.

“Demikian hasil Kejurnas Catur ke-50 di Mamuju. Kami para wasit memohon maaf apabila selama pelaksanaan terdapat hal yang kurang berkenan,” tuturnya.

DKI Jakarta Juara Umum, Banten Jadi Tuan Rumah Berikutnya

Dalam kesempatan yang sama, Wasekjen PB Percasi Nanang Pujaklasana menyampaikan bahwa selain Kejurnas, juga telah dilaksanakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Percasi ke-45 pada 8 November lalu. Rakernas menetapkan Provinsi Banten sebagai tuan rumah Kejurnas Catur ke-51 tahun 2026.

“Rakernas ke-45 telah menetapkan Banten sebagai tuan rumah Kejurnas selanjutnya,” kata Nanang.

Untuk kategori kelompok open, pecatur Gilbert El Roy Tarigan (DKI Jakarta) dan Diajeng Teresah Singgih (Jawa Barat) dinyatakan berhak mewakili Indonesia pada Olimpiade Catur 2026 di Uzbekistan.

Selain itu, 14 juara kelompok umur — terdiri dari 7 putra dan 7 putri — akan dikirim mengikuti Ace Chess Group Asian Championship tahun depan.

“Sesuai arahan Ketua Umum Percasi, Pak Utut Adianto, kedua juara open akan dikirim ke Olimpiade Catur 2026, sedangkan juara kelompok umur akan tampil di kejuaraan Asia,” jelas Nanang.

Exit mobile version