Sementara Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi mengatakan, pembangunan masjid ini awalnya tidak masuk dalam rencana rekonstruksi pembangunan pasca gempa.
Hal itu kemudian baru dikomunikasikan melalui Dirjen PUPR saat melakukan pengecekan sejumlah rekonstruksi pasca gempa di Mamuju.
“Awalnya saya cek, masjid Suada tidak masuk dalam rencana rekonstruksi, tetapi melalui koordinasi balai akhirnya bisa terlaksana dengan bantuan pendanaan dari pusat,” kata Sutinah.
Masjid yang dulu jadi ikon Mamuju ini juga diharapkan dapat kembali berdiri kokoh, akhir tahun 2024.
“Pembangunan masjid ini jadi yang kedua kalinya sejak pertama tahun 2006 dibangun Pemerintahan Suhardi Duka, dan kini memasuki tahap yang kedua lagi. Kita ingin ini kembali jadi ikon Mamuju seperti dulu,” tuturnya.
Sementara menurut, Suhardi Duka, Masjid Suada dulunya bernama Masjid Agung Mamuju. Setelah mengalami perombakan total tahun 2006. Kemudian berganti nama Masjid Suada Mamuju yang berarti “Orang yang bahagia”.
“Dulu Masjid ini bernama Masjid Agung Mamuju, setelah tahun 2006 dibangun berganti jadi Masjid Suada Mamuju. Karena dibangun dengan perjuangan semua pihak, makanya kita beri nama ini.” ujar Bupati Mamuju 2005-2010 itu.