JAKARTA, Mekora.id – Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka (SDK), bertemu dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayor Jenderal TNI Suharyanto, di Jakarta untuk membahas percepatan penyaluran dana stimulan tahap II bagi korban gempa bumi 2021 di Kabupaten Mamuju dan Majene.
Pertemuan tersebut merupakan bentuk komitmen Gubernur Sulbar dalam memperjuangkan hak masyarakat yang hingga kini baru menerima bantuan stimulan pada tahap pertama, meskipun telah lebih dari tiga tahun sejak bencana terjadi.
Kepala BNPB Suharyanto menilai penanganan dampak gempa di Sulawesi Barat seharusnya tidak berbeda dengan penanganan pascabencana di wilayah lain, seperti Cianjur, Jawa Barat, yang saat ini telah menerima bantuan hingga tahap IV.
“Sebenarnya, harusnya ini sama karena Mamuju dan Majene juga bagian dari NKRI. Cianjur bisa sampai empat tahap dana stimulan rumah rusak, kenapa Mamuju baru satu tahap?” ujar Suharyanto dalam arahannya kepada Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah.
Ia juga memahami tekanan yang dirasakan Gubernur SDK dari masyarakat korban gempa yang menantikan kepastian pencairan bantuan. Oleh karena itu, ia meminta jajarannya untuk segera menyelesaikan berbagai hambatan birokrasi.
“Kalau memang perlu digelar rapat tingkat menteri, maka kita akan lakukan itu,” tegas Suharyanto.
Ia menambahkan, jika hambatan penyaluran membutuhkan kewenangan lintas kementerian, BNPB akan mendorong Menko PMK untuk memfasilitasi rapat tingkat menteri sebagai payung hukum penyaluran anggaran melalui Kementerian Keuangan.
Menutup pertemuan, Suharyanto menginstruksikan agar koordinasi antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB terus diperkuat, demi percepatan penyaluran bantuan stimulan tahap II yang sangat dinantikan oleh masyarakat.