“Kami sangat merespons positif keputusan Batik Air untuk kembali terbang. Dan jika nanti ada kendala seperti minimnya penumpang, Pemprov siap melakukan intervensi agar rute ini tetap berjalan,” tegas Maddereski.
Dihadiri Dua Dirut Maskapai Nasional
Penandatanganan MoU dilakukan di Jakarta, dan turut dihadiri oleh Dirut Batik Air, Capt. Daniel Putut Kuncoro Adi, serta Dirut Super Air Jet, Ari Azhari, menunjukkan sinyal kuat akan kolaborasi lebih luas antar maskapai untuk memperkuat konektivitas udara Sulawesi Barat.
Setelah penandatanganan MoU, Pemprov dan Batik Air dijadwalkan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebagai dasar operasional resmi. Jika tidak ada kendala teknis, penerbangan perdana dijadwalkan mulai 20 Juni 2025.
Komitmen Jaga Konektivitas Udara Sulbar
SDK juga menambahkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov Sulbar dalam menjaga konektivitas udara sebagai elemen penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan mobilitas masyarakat.
Sebelumnya, Pemprov juga sempat menjajaki kerja sama alternatif dengan maskapai lain seperti Wings Air dan melakukan koordinasi dengan Pemprov Sulawesi Selatan untuk dukungan tambahan.
Dengan dibukanya kembali rute penerbangan Mamuju–Makassar, masyarakat Sulbar kembali memiliki akses langsung ke Makassar tanpa harus menempuh jalur darat yang memakan waktu berjam-jam.