MAMUJU, Mekora.id – Warga di Pulau Saboyang, Kepulauan Balabalakang, Kabupaten Mamuju, tengah dilanda kecemasan setelah seorang balita bernama Al Fathir (2 tahun 10 bulan) dilaporkan hilang secara misterius. Pasalnya sejak lima hari lalu bocah yang baru mulai lancar berbicara itu tiba-tiba menghilang sejak Senin, 20 Oktober 2025 sore, lalu.
Kerabat korban, Rosdiana, menuturkan ponakannya itu sebelumnya sempat bermain bersama sepupunya yang berusia 6 tahun di tepi pantai sekitar pukul 18.00 WITA. Saat menjelang magrib, keduanya memutuskan pulang.
Korban kemudian diantar pulang, namun rumah itu dalam keadaan kosong karena ibu tengah membereskan kopranya di belakang rumah. Melihat sang sepupu sudah mengantuk, kakaknya kemudian membujuk korban untuk beristirahat di hammock yang terpasang tak jauh dari rumah itu, lalu pulang untuk mandi.
“Setelah bermain di pinggir pantai, keduanya pulang. Ia diantar ke rumah tapi ibunya tidak ada karena sedang bereskan kopranya di belakang. Jadi korban di suruh tidur di hammock sambil menunggu ibunya pulang,” ujar Rosdiana kepada Mekora.id, Jumat (24/10/2025).
Insiden pun mulai terkuak, setelah ibu pulang, di hari mulai gelap sang ibu mencari korban untuk dimandikan. Rasa cemas pun mulai menghampiri setelah memeriksa beberapa sudut rumah dan tidak menemukan Al-Fathir.
Kepanikan pun tidak terhindarkan, ibu dan warga pulau Saboyang lainnya mulai menyisir setiap sudut berharap sang anak ditemukan. Namun hingga hari kelima keberadaan anak ketiganya itu tidak kunjung ditemui.
Rosdiana pun mengaku, mereka dan warga sekitar pun kebingungan. Hal itu karena tidak ada jejak pasti yang diketahui tentang keberadaan korban.
“Ini yang buat kami bingung, tidak ada jejak sama sekali, cuaca juga waktu itu dalam kondisi baik. Kami sudah menyisir hutan hingga pesisir pantai tetap tidak ada,” ungkapnya.
Rosdiana mengaku, saat ini mereka membutuhkan bantuan Basarnas untuk melakukan pencarian. Hal itu karena warga di Pulau Saboyang tidak memiliki peralatan yang memadai untuk melakukan pencarian korban.
“Ini kami sudah bingung, apakah tenggelam atau diambil mahluk gaib. Kami cuma bisa menyisir perairan dengan perahu yang bisa dijangkau. Kami berharap pemerintah bisa membantu mencari korban,” ungkapnya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi dari pihak Basarnas Mamuju.
